Pages

picture

picture

The first flower

The first flower

spring

spring
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 15 Agustus 2017

My Anxiety Disorder || Curahan hatiku :) || Labeautestenvous.blogspot.com


Bait demi baik kutuliskan dengan sepenuh hati. Dengan setulus cinta seperti kasih sayang seorang ibu. Terkadang di setiap sepertiga malam butiran air mataku menetes tanpa malu-malu. Mengalir perlahan melewati pipi ini. Saat aku menangis rangkaian indah itu tersusun lagi. Seperti fatamorgana.
Rasanya aku seperti menelusuri waktu, berjalan dengan perlahan, untuk meresapi setiap kejadian di dalamnya. Mungkin semua yang telah pergi tak akan pernah kembali. Aku tahu, tapi bagaimana dengan semua khayalanku tentangmu yang masih menjadi misteri? Banyak kata rasanya ingin kutuliskan, tapi apa daya setiap mengingatnya saja membuatku terjatuh dan ketika aku ingin bangkit perlu usaha yang keras.  
Semua hal yang tentangmu masih tersimpan rapi dalam kotak yang bernamakan “Kenangan” bahkan kotak itu sesekali aku buka, untuk bernostalgia tentang ‘Kita’. Dimana semua yang berjalan begitu sempurna, tiba-tiba hancur begitu saja. I dont know, why there is like a mess. I’m not made up this mess, but we. We make a mess like we ever do. But if you know this, do you want to solve it with me?
Oh I know the answer is no. No anymore. Aku tahu aku seperti butiran pasir di padang pasir. Tak berharga.Tak bernilai. Tapi aku manusia yang layak dicintai bukan? Salahku jika aku memiliki segudang kekurangan dan segenggam kelebihan? Salahku jika aku terlihat menjijikan dan bukan terlihat seperti bidadari? Honestly I want to be your view not like to block your view. I want like another else.
Sekarang banyak pertanyaan beruntun menghantuiku. Apa yang salah denganku jika aku tidak berparas menyenangkan seperti kebanyakan perempuan lain? Apa yang salah denganku jika aku tidak memiliki kelebihan segudang seperti yang lainnya? Aku juga tidak ingin terlahir seperti ini. Buruk rupa, menjijikan, dan bodoh. Tak ada satupun manusia yang ingin terlahir seperti itu termasuk aku. Tapi salahkah aku terlahir demikian?
Aku lelah dijauhi oleh semua orang termasuk kamu karena fisikku. Dan karena semua kekuranganku. Aku ingin terlihat lebih seperti orang-orang pada umumnya. Punya wajah yang cantik, segudang kelebihan dan tentunya tidak menjijikan.
Aku lelah dengan semua perdebatan yang selalu terjadi setiap saatnya. Aku lelah dengan semua omong kosong ini. Aku hanya ingin menjadi orang-orang pada umumnya. Aku salah? Aku salah? Aku salah? Andai aku bisa protes pada seluruh isi bumi, aku ingin sekali melampiaskan semua ini. Ingin agar semua orang tahu aku juga tidak menginginkannya bahkan untuk sekedar menerimanya saja aku susah payah. Aku tak ingin. Aku ingin seperti kalian. Ingin. Sangat ingin. Aku lelah.
Kalian tau apa tentang aku? Kalian tau apa tentang semua perdebatan ini? Aku hanya ingin melampiaskan semua ini dengan tulisan, karena itu yang bisa aku lakukan saat ini. Aku benci dengan diriku. Aku benci dengan semua yang ada dalam tubuhku. Aku benci. Kalian tau kenapa aku tak ingin terekspos lebih jauh, karena aku tidak cantik. Karena aku tidak seperti orang-orang pada umumnya.
Aku ingin cantik. Aku ingin sempurna. Aku ingin. Tapi kenapa tak ada satupun yang bisa ku ajak bicara? Kenapa tak ada satupun yang bisa menerima keadaanku seperti ini? Kenapa? Salah apa aku? Aku ingin seperti kalian. Tapi apa daya, aku tak bisa. Aku tak bisa merubah diriku cantik seperti kalian. Aku tak bisa seperti kalian yang memiliki bakat bermacam-macam.
Sekarang aku tanya,aku salah apa? Hingga aku menjadi buruk rupa? Hingga aku menjadi seperti orang bodoh? Aku ingin kalian bisa membantuku. Jika tak bisa, setidaknya jangan buat hatiku terluka dengan semua sikap kalian. Aku sudah lelah dengan patah hati yang berkepanjangan, ditambah fisikku yang menjadi ejekan orang-orang. Kurang perhatian. Orang-orang disekitarku membenciku. Dan lagi yang aku punya hanya teman palsu. Bagaimana dengan keluargaku? Tak usah ditanya. Hancur berantakan.
Ingin rasanya aku bisa mengasihini diriku sendiri, tapi apa daya. Tak akan ada gunanya juga, bukan? Malah terlihat seperti orang yang mengenaskan. Andai kalian yang membaca ini, aku yakin kalian tak akan pernah mau bertemu dengan wujudku. Tak akan ada yang mau menjalin pertemanan denganku. Karena kalian akan jijik denganku. It’s okay dear, I can accept it.
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Translate

Followers