Bait
demi baik kutuliskan dengan sepenuh hati. Dengan setulus cinta seperti kasih
sayang seorang ibu. Terkadang di setiap sepertiga malam butiran air mataku
menetes tanpa malu-malu. Mengalir perlahan melewati pipi ini. Saat aku menangis
rangkaian indah itu tersusun lagi. Seperti fatamorgana.
Rasanya
aku seperti menelusuri waktu, berjalan dengan perlahan, untuk meresapi setiap
kejadian di dalamnya. Mungkin semua yang telah pergi tak akan pernah kembali. Aku
tahu, tapi bagaimana dengan semua khayalanku tentangmu yang masih menjadi
misteri? Banyak kata rasanya ingin kutuliskan, tapi apa daya setiap
mengingatnya saja membuatku terjatuh dan ketika aku ingin bangkit perlu usaha
yang keras.
Semua
hal yang tentangmu masih tersimpan rapi dalam kotak yang bernamakan “Kenangan”
bahkan kotak itu sesekali aku buka, untuk bernostalgia tentang ‘Kita’. Dimana semua
yang berjalan begitu sempurna, tiba-tiba hancur begitu saja. I dont know, why
there is like a mess. I’m not made up this mess, but we. We make a mess like we
ever do. But if you know this, do you want to solve it with me?
Oh
I know the answer is no. No anymore. Aku tahu aku seperti butiran pasir di
padang pasir. Tak berharga.Tak bernilai. Tapi aku manusia yang layak dicintai
bukan? Salahku jika aku memiliki segudang kekurangan dan segenggam kelebihan? Salahku
jika aku terlihat menjijikan dan bukan terlihat seperti bidadari? Honestly I
want to be your view not like to block your view. I want like another else.
Sekarang
banyak pertanyaan beruntun menghantuiku. Apa yang salah denganku jika aku tidak
berparas menyenangkan seperti kebanyakan perempuan lain? Apa yang salah
denganku jika aku tidak memiliki kelebihan segudang seperti yang lainnya? Aku juga
tidak ingin terlahir seperti ini. Buruk rupa, menjijikan, dan bodoh. Tak ada
satupun manusia yang ingin terlahir seperti itu termasuk aku. Tapi salahkah aku
terlahir demikian?
Aku
lelah dijauhi oleh semua orang termasuk kamu karena fisikku. Dan karena semua
kekuranganku. Aku ingin terlihat lebih seperti orang-orang pada umumnya. Punya wajah
yang cantik, segudang kelebihan dan tentunya tidak menjijikan.
Aku
lelah dengan semua perdebatan yang selalu terjadi setiap saatnya. Aku lelah
dengan semua omong kosong ini. Aku hanya ingin menjadi orang-orang pada umumnya.
Aku salah? Aku salah? Aku salah? Andai aku bisa protes pada seluruh isi bumi,
aku ingin sekali melampiaskan semua ini. Ingin agar semua orang tahu aku juga
tidak menginginkannya bahkan untuk sekedar menerimanya saja aku susah payah. Aku
tak ingin. Aku ingin seperti kalian. Ingin. Sangat ingin. Aku lelah.
Kalian
tau apa tentang aku? Kalian tau apa tentang semua perdebatan ini? Aku hanya
ingin melampiaskan semua ini dengan tulisan, karena itu yang bisa aku lakukan
saat ini. Aku benci dengan diriku. Aku benci dengan semua yang ada dalam
tubuhku. Aku benci. Kalian tau kenapa aku tak ingin terekspos lebih jauh,
karena aku tidak cantik. Karena aku tidak seperti orang-orang pada umumnya.
Aku
ingin cantik. Aku ingin sempurna. Aku ingin. Tapi kenapa tak ada satupun yang
bisa ku ajak bicara? Kenapa tak ada satupun yang bisa menerima keadaanku
seperti ini? Kenapa? Salah apa aku? Aku ingin seperti kalian. Tapi apa daya,
aku tak bisa. Aku tak bisa merubah diriku cantik seperti kalian. Aku tak bisa seperti
kalian yang memiliki bakat bermacam-macam.
Sekarang
aku tanya,aku salah apa? Hingga aku menjadi buruk rupa? Hingga aku menjadi
seperti orang bodoh? Aku ingin kalian bisa membantuku. Jika tak bisa,
setidaknya jangan buat hatiku terluka dengan semua sikap kalian. Aku sudah
lelah dengan patah hati yang berkepanjangan, ditambah fisikku yang menjadi
ejekan orang-orang. Kurang perhatian. Orang-orang disekitarku membenciku. Dan lagi
yang aku punya hanya teman palsu. Bagaimana dengan keluargaku? Tak usah
ditanya. Hancur berantakan.
Ingin
rasanya aku bisa mengasihini diriku sendiri, tapi apa daya. Tak akan ada
gunanya juga, bukan? Malah terlihat seperti orang yang mengenaskan. Andai kalian
yang membaca ini, aku yakin kalian tak akan pernah mau bertemu dengan wujudku. Tak
akan ada yang mau menjalin pertemanan denganku. Karena kalian akan jijik
denganku. It’s okay dear, I can accept it.
0 komentar:
Posting Komentar